Sabtu, 10 Januari 2015

Pendapat dan Contoh dalam Menaati Hukum Yang Ada Di Indonesia (Penyelenggaraan Pendidikan)

Pasal 3
 (1)   Penyelesaian seluruh program pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a, untuk peserta didik:
a.  SMP/MTs dan SMPLB apabila telah menyelesaikan pembelajaran dari kelas VII sampai dengan kelas IX;
b.  SMA/MA, SMALB, dan SMK/MAK apabila telah menyelesaikan pembelajaran dari kelas X sampai dengan kelas XII;
c.  SMP/MTs dan SMA/MA yang menerapkan sistem akselerasi atau sistem kredit semester (SKS) apabila telah menyelesaikan seluruh mata pelajaran yang dipersyaratkan; dan
d.  Program Paket B dan Program Paket C, apabila telah menyelesaikan keseluruhan derajat kompetensi masing-masing jenjang program.
(2)   SMP/MTs dan SMA/MA yang menerapkan sistem akselerasi atau sistem kredit semester (SKS) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c harus memiliki izin dari  dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota atau kantor wilayah kementerian agama provinsi/kantor kementerian agama kabupaten/kota sesuai dengan kewenangan masing-masing.
(3)   Ketentuan keikutsertaan peserta didik dari sekolah penyelenggara sistem akselerasi atau SKS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c diatur dalam POS UN.
Sumber: Permendikbud No. 144 Tahun 2014  
Tulisan diatas adalah tentang Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Pasal 3 Bab 1 No. 114 Tahun 2014 tentang kriteria kululusan peserta didik dari satuan pendidikan dan penyelenggaraan ujian sekolah/madrasah/pendidikan kesetaraan dan ujian.
Dalam menaati hukum yang telah dibuat maka seharusnya hokum tersebut ditaati. Pelanggaran pada hokum adalah oleh mereka yang belum mengerti dengan arti sebenarnya makna Ujian bagi peserta didik. Dari contoh hokum diatas bagi semua instansi terkait maka wajib untuk menaatinya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar