Selasa, 22 Maret 2016

Ekologi Lingkungan Dan Hubunganya Dengan Industri

Ekologi adalah ilmu yangmempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya dan yang lainnya. Berasal dari kataYunani oikos ("habitat") dan logos ("ilmu"). Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Istilah ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernst Haeckel (18341914). Dalam ekologi, makhluk hidup dipelajari sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya. Sedangkan ilmu lingkungan adalah penggabungan ekologi yang dilandasi dengan tatanan alam.
            Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotikdan biotik. Faktor abiotik antara lain suhu, air, kelembaban, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling memengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan. Konsep kunci Ekologi industri:
1.      Analisa sistem (system analysis)
2.      Transformasi dan aliran material dan energi
3.      Pendekatan multidisipliner
4.      Analogi pada sistem alam
5.      Sistem linear (terbuka) vs sistem siklik (tertutup)

A.    Transformasi dan aliran material dan energi
Salah satu strategi EI adalah mengurangi jumlah limbah material atau energi yang dihasilkan atau disisakan oleh sebuah sistem energi, yg pada gilirannya akan berdampak pada ekologi.

B.     Pendekatan Multidisipliner
Ekologi Industri berbasiskan pendekatan paripurna, yang perlu masukan dan partisipasi dari berbagai disiplin ilmu. Saat ini, masih berat dan berada pada sisi ke-teknik-an solusi keteknikan pada permasalahan lingkungan masih diperdebatkan bagaimana menyeimbangkan kebutuhan perubahan teknologi dengan perilaku pengguna.

C.     Analogi pada sistem alam
Dengan tujuan Ekologi Industri menstimulasi sistem industri agar bisa men-share sebagian karakteristik sistem ekologi.



I.                   Asas-asas Pengetahuan Lingkungan
Pengetahuan lingkungan harus memiliki acuan atau pondasi dalam penerapanya agar memiliki sebuat aturan terstandarisasi. Adapun asas-asas pengetahuan lingkungan adalah:
ASAS 1
Menyatakan bahwa semua energi yang memasuki sebuah organisme, populasi, atau ekosistem yang dianggap sebagai energi tersimpan atau terlepaskan. Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain, serta tidak dapat hilang, dihancurkan, maupun diciptakan.
ASAS 2
Menyatakan bahwa tidak ada sistem perubahan energi sangat efisien. Misalnya pada Hukum Termodinamika II yaitu “Semua sistem biologi kurang efisien, kecenderungan umum, energi berdegradasi ke dalam bentuk panas yang tidak balik dan beradiasi menuju angkasa.”
ASAS 3
Menyatakan bahwa materi, energi, ruang, waktu dan keanekaragaman, semuanya termasuk pada sumber alam.
ASAS 4
Menyatakan bahwa semua kategori sumber alam, jika pengadaannya telah maksimal, pengaruh unit kenaikannya sering menurun dengan penambahan sumber alam sampai ke tingkat maksimum.
ASAS 5
Menyatakan bahwa terdapat dua jenis sumber alam, yaitu sumber alam yang pengadaannya dapat merangsang penggunaan, dan tidak mempunyai daya rangsang penggunaan.
ASAS 6
Menyatakan bahwa Individu dan spesies yang mempunyai lebih banyak keturunan daripada saingannya, cenderung akan berhasil mengalahkan saingannya tersebut.
ASAS 7
Menyatakan bahwa kemantapan pada keanekaragaman suatu komunitas lebih tinggi di alam lingkungan yang mudah diramal.
ASAS 8
Menyatakan bahwa sebuah habitat dapat jenuh atau tidak oleh keanekaragaman takson. Hal tersebut bergantung kepada bagaimana nicia dalam lingkungan hidup dapat memisahkan takson.
ASAS 9
Menyatakan bahwa keanekaragaman komunitas apa saja sebanding dengan biomasa dibagi produktivitasnya. Terdapat hubungan antara biomasa, aliran energi, dan keanekaragaman dalam suatu sistem biologi.
ASAS 10
Menyatakan bahwa lingkungan yang stabil perbandingan antara biomasa dengan produktivitas dalam perjalanan waktu naik mencapai sebuah asimtot. Sistem biologi menjalani evoluasi yang mengarah pada peningkatan efisiensi penggunaan energi pada lingkungan fisik yang stabil.
ASAS 11
Menyatakan bahwa sistem yang telah mantap mengeksploitasi sistem yang belum mantap. Contohnya seperti pada hama tikus, serangga dari hutan rawa menyerang tanaman pertanian dilahan transmigran.
ASAS 12
Menyatakan bahwa kesempurnaan adaptasi suatu sifat atau tabiat tergantung kepada kepentingan relatifnya pada keadaan lingkungan.
ASAS 13
Menyatakan bahwa ingkungan yang secara fisik telah mantap memungkinkan terjadinya penimbunan keanekaragaman biologi pada ekosistem yang mantap, serta kemudian dapat menggalakkan kemantapan populasi lebih jauh.
ASAS 14
Menyatakan bahwa derajat pola keteraturan naik-turunnya populasi tergantung kepada jumlah keturunan dalam sejarah populasi sebelumnya yang akan mempengaruhi populasi tersebut.

II.           Penerapan Ekologi Lingkungan Dalam Hal Pelestarian Lingkungan
Lingkungan yang asri, indah dan menyehatkan perlu dilakukan kegiatan pelestarian, adapun ilmu tentang ekologi lingkungan bisa diterapkan dengan cara :
1. Mengoptimasi penggunaan sumber daya yang ada
2. Membuat suatu siklus material yang tertutup
3. Meminimalkan emisi, proses dematerialisasi
4. Pengurangan dan penghilangan ketergantungan pada sumber energi yang tidak terbarukan.


Sumber:
Hutagalung RA. 2010. Ekologi Dasar. Jakarta: Bumi Aksara
Eprints.walisongo.ac.id/2187/3/63811001_Bab2.pdf (Diakses tanggal 22 Maret 2016)
Ppsub.ub.ac.id/wp.../prinsip%20prinsip%20ekologi%20lingkungan.pdf (Diakses tanggal 22 Maret 2016)