Minggu, 13 Oktober 2013

Pergeseran Kebudayaan Permainan Anak-anak

   Di Bumi Nusantara yang dihuni oleh masyarakat dengan multi etnis dan subkultur telah memutuskan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara. Keanekragaman budaya ini dapat merupakan suatu kekuatan, jika mampu menggali maknanya dan memanfaatkan kelebihannya. Sebaliknya dapat merupakan kelemahan jika kita tidak mampu menggabungkan kelebihan-kelebihan multi budaya tersebut.
     Kita harus menciptakan Budaya Indonesia modern dengan berlandaskan multi budaya lokal. Kita memetakan, mengidentifikasi kearifan lokal yang positif meninggalkan budaya lokal yang negatif seperti rasa saling iri, irasional buta, kurang inovatif, konsumtif, berfikir jangka pendek, lesu, tidak disiplin, punya etos kerja lembek, dan mental negatif lainnya. Selain itu, kita menseleksi budaya luar yang progresif untuk menghindari kemandekan budaya yang mengakibatkan masyarakat pasrah yang berujung pada stagnasi peradaban.
      Sekarang saya akan membicarakan tentang kebudayaan permainan anak-anak jaman sekarang dan jaman dulu sebelum ada gempuran kebebasan teknologi. Dahulu anak-anak berkumpul untuk bermain bersama dilapangan. Bermain permainan tradisional seperti:
1)  Permainan Panggal: Seperti gasing yang terbuat dari kayu yang dibubut dengan mesin konvensiaonal. Alat untuk memutarkan gasing tersebut yaitu tali plastik yang dipintal sedemikian rupa agar kuat untuk memutar panggal.
2)    Permainan layang-layang: Mungkin sebagian orang yang masa kecilnya pernah memainkanya dan tahu bagaimana keseruanya saat bermain layang-layang. Suatu skill tersendiri yang harus dibutuhkan dalam memainkanya. Hal yang harus diperhatikan saat bermain layang-layang seperti posisi si pemain, arah angin dan kekuatan tali (gelasan) sangat menentukan untuk memenangkan ngadu (tanding) layang-layang.
3)      Permainan Kelereng: menurut saya permainan ini membutuhkan keahlian khusus terutama tentang ketepatan dalam membidik sasaran. Kombinasi kekuatan jari yang akan dikeluarkan untuk mengenakan sasaran harus dengan kendali yang full.

1. Analisa tentang kebudayaan permainan anak-anak yang mulai ditinggalkan:
  Ilmu pengetahuan berkembang pesat terutama tentang teknologi, permainan tradisional seperti bermain panggal, bermain layang-layang dan bermain kelereng sudah mulai ditinggalkan oleh anak-anak. Karena, sudah banyak permainan-permainan yang lebih praktis dari permainan tersebut.
   Para anak sekarang lebih tertarik untuk bermain game online karena tidak repot seperti bermain panggal. Tidak perlu membutuhkan lahan yang luas dan tidak perlu terganggu oleh gedung-gedung yang menjulang tinggi seperti bermain layang-layang. Juga tidak perlu kotor-kotoran seperti bermain kelereng.
   Perubahan kebudayaan permainan anak-anak pada masa kini sangat erat kaitanya dengan masuknya budaya teknologi asing yang membawa permainan-permainan berbasis online yang merubah pola kebudayaan permainan anak-anak Indonesia. Makin kebarat-baratan, terutama terlihat saat anak-anak berkumpul. Dahulu kumpul-kumpul terus bermain bola tetapi sekarang kumpul-kumpul lalu bermain di Time Zone (Mall).

2. Saran untuk kemajuan dalam melestarikan kebudayaan permainan anak-anak
a) Regenerasi dari kakak ke adik
      Maksudnya adanya edukasi cara permainan ataupun alat-alat permainan dari seorang yang sudah senior/ahli kepada para anak.
b) Ditanamkan Rasa Memiliki
       Kalau bukan anak-anak bangsa kita yang memainkanya lalu siapa lagi ? atau setelah diakui dulu oleh negara lain baru generasi anak-anak kita memulai untuk memainkanya.
c) Memfiltrasi kebudayaan permainan asing
       Teknologi tidak hanya berdampak positiv tapi juga berdampak negativ, sebagai kaula muda, mari bersama-sama kita batasi teknologi apa yang harus dan tidak boleh diterima oleh generasi anak pada saat ini.

Masyarakat Indonesia mengakui bahwa Indonesia kaya sekali akan permainan tradisionalnya. Serangkaian kebudayaan permainan tersebut harus diturunkan pada generasi penerus kita. Mari bersama-sama kita jaga dan kita lestarikan kebudayaan ini.


Referensi:
http://herubudisatriyo.blogspot.com/2012/11/contoh-kasus-tentang-kebudayaan.html 
gambar dari melancholyholic.com

Minggu, 06 Oktober 2013

Ilmu Budaya Dasar

A. a) Pengertian Kebudayaan
    Kata budaya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai pikiran, akal budi atau adat-istiadat. Berikut pengertian kebudayaan dari beberapa ahli : 
1. E. B. Tylor Kebudayaan adalah suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, keilmuan, hukum, adat istiadat dan kemampuan yang lain. Serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagi anggota masyarakat. 
2. R. Linton dalam bukunya yang berjudul The Cultural background of personality menyatakan bahwa kebudayaan adalah konfigurasi dari sebuah tingkah laku dan hasil laku, yang unsur-unsur pembentuknya didukung serta diteruskan oleh anggota masyarakat tertentu. 
3. Selo Soemarjan dan Soelaeman Soemardi, mengatakan bahwa kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. 
4. Ki Hajar Dewantara, menyatakan bahwa kebudayaan adalah buah dari manusia, yang merupakan hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, alam danh jaman (kodrat dan masyarakat) yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran di alam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya besipat tertib dan damai. 
5. Soedjatmoko, mengemukakan kebudayaan adalah penjelmaan manusia dalam penghadapannya dengan lingkungan alam dan sosialnya dengan ruang dimana ia hidup dan dalam penghadapannya dengan waktu, peluang dan pilihan, kesinambungan dan perubahan, serta sejarah (Soedjatmoko 1985) 6. Koentjaraningrat, menyatakan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakanya dengan belajar serta keseluruhan dari hasil budi pekertinya (Supartono, 2001; Keesing, 1992).
Secara umum pengertian kebudayaan merupakan jalan atau arah didalam bertindak dan berfikir untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun rohani. 
 A. b) Unsur-unsur Kebudayaan 
       Unsur Kebudayaan adalah istilah lain dari komponen-komponen pokok yang menjadi pembentuk suatu kebudayaan. Unsur-Unsur Kebudayaan terbagi 7 yaitu : 
1. Unsur peralatan dan perlengkapan hidup, seperti : rumah, pakaian, kendaraan dll.
2. Unsur mata pencaharian / sistem ekonomi, seperti pegawai, petani, buruh dll.
3. Unsur sistem kemasyarakatan, meliputi: hukum, kekerabatan, perkawinan  dll.
4. Unsur bahasa baik lisan maupun tulisan yang berfungsi sebagai alat komunikasi 
5. Unsur Kesenian, seperti seni tari, seni musik, seni rupa dll.
6. Unsur Ilmu pengetahuan dan teknologi, seperti: pengetahuan alam, perbintangan, pertambangan dan komputer 
7. Unsur agama dan kepercayaan 

B. Tujuan Mempelajari Ilmu Budaya Dasar 
     Dengan mempelajari Ilmu budaya dasar diharapkan mahasiswa dapat memilih mana budaya yang baik maupun yang tidak baik. Dan diharapkan agar para mahasiswa dapat ikut serta dalam mengembangkan budaya kita, bukannya merusaknya dengan mengikuti budaya barat, yang mengurangi nilai moral Negara kita ini. Tujuan-tujuan ilmu budaya dasar ini sendiri sangatlah banyak berikut adalah beberapa tujuan mempelajari ilmu budaya dasar: 
1. Untuk memahami budaya sekitar dengan begitu terjadi sifat toleransi.
2. Saat suatu lingkungan dapat saling mengerti maka suatu lingkungan itu sendiri akan nyaman, tenang dan sejahtera.
3. Sebagai acuan manusia untuk memilih mana budaya yang baik maupun budaya yang kurang baik 4. Ikut berpartisipasi dalam mengembangkan suatu budaya secara luas.
5. Untuk menilai sifat manusia berdasarkan budaya yang orang tersebut gunakan.

C.Hubungan antara Ilmu Budaya Dasar dengan Jurusan Teknik Industri
   Tujuan dari dipelajarinya Ilmu Budaya Dasar di dalam Teknik Industri sebenarnya merupakan usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum mengenai konsep – konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah–masalah manusia dan kebudayaan. Dengan demikian mata kuliah ini tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli–ahli dalam salah satu bidang keahlian yang termasuk didalam pengetahuan budaya akan tetapi ilmu budaya dasar semata–mata sebagai salah satu usaha untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai–nilai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya maupun yang menyangkut dirinya sendiri. 

Referensi: