Minggu, 30 Maret 2014

Sahabat Dalam Selimut



Zaman sekarang, Pertempuran memang tidak hanya di medan perang, berada di tanah lapang, menggunakan senjata tajam, pistol, meriam dan sebagainya. Sekarang zaman globalisasai yang memungkinkan seorang manusia mendapatkan informasi begitu cepat. Bagaimana caranya ? Manusia membuat suatu alat bernama Internet.

Internet mampu merubah dunia, merubah hak privasi seseorang karena dengan internet seseorang yang jahat mampu mengambil seluruh data korban hanya dalam waktu beberapa detik saja.

Indonesia mendapatkan serangan internet dari para hacker Malaysia, banyak situs dibobol oleh mereka. Dan pemerintahpun tidak tinggal diam. Pemerintah RI memberikan teguran pada pemerintah Malaysia. Gejolak terjadi di forum hacker Indonesia yang menganggap hal tersebut harus ditindak lanjuti. Perkara pencurian data bukanlah hal yang sepele.

Beberapa hari setelah ramainya pencurian data oleh hacker Malaysia maka para hacker Indonesia yang diberi nama Anonymous Indonesia menyerang balik.

Sekitar di akhir tahun 2008 lalu, pernah terjadi perang antara para peretas Indonesia dan Malaysia. Tidak banyak informasi yang beredar di internet mengenai apa yang melatarbelakangi pertempuran antara peretas asal Indonesia dengan Malaysia tersebut.
Sempat di tahun tersebut ada rumor yang mengatakan bahwa ulah Malaysia sudah kelewat batas. Mulai dari kasus TKI sampai masalah konflik fisik di perbatasan kedua negara.
Kabar lain juga mengatakan bahwa aksi ini merupakan balasan dari para peretas Indonesia ke salah saut kelompok hacker Malaysia, alien crew, yang berhasil mengobrak-abrik banyak situs Indonesia sebelumnya. Oleh Dwi Andi Susanto melalui merdeka.com

Para hecker Indonesia juga adalah pahlawan, karena mereka berani berperang melawan siapa saja yang menyerang Indonesia. Berperang melawan hecker juga tentunya.

Perangpun pecah kembali di tahun berikutnya tepatnya tahun 2009, Malaysia mendapat bantuan dari hacker asal China.

Sempat mengendur sedikit selama beberapa bulan, namun di tahun 2009, perang cyber antara peretas Malaysia dan Indonesia kembali pecah. Namun kali ini, para peretas Malaysia mendapatkan dukungan atau bantuan dari beberapa hacker asal China.
Walaupun merasa 'dikeroyok,' namun untuk tetap menjaga kedaulatan khususnya di wilayah cyber, para peretas Indonesia melakukan serangan balik dengan berhasil 'membumihanguskan' ratusan website Malaysia.
Salah satu kelompok peretas yang melakukan serangan ke Malaysia adalah dari Yogyakarta. Dalam serangan dan defacenya, mereka meninggalkan pesan, "You want Cyberwarfare?? I give you now. WE ARE READY FOR CYBERNATIC WAR." Oleh: Dwi Andi Susanto melalui merdeka.com

Banyak situs yang dijebol diantaranya situs pemerintah dan situs pribadi/forum. Tidak ada kata usai dalam perang cyber ini. Ketika sedang vakum maka tinggal menunggu pemantik sedikit saja untuk menyalakan api peperangan. Para hecker Indonesia dengan solidnya bersama-sama akan tetap berani melawan siapa saja yang menyerang Indonesia. Aksi solidaritas mereka bagai sahabat dalam selimut.

 Indonesia – Malaysia, dua negara yang penuh dengan konflik. Harusnya mereka saling mengerti dan memaafkan. Adalah fitrahnya manusia itu berhati mulia, saling menyayangi antar sesama. Untuk Dunia yang lebih layak huni.

PEACE!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar