Sabtu, 30 April 2016

Daur Ulang Sampah Dibeberapa Negara Di Dunia Yang Bisa Masyarakat Indonesia Tiru

Setiap warga negara selalu mengonsumsi banyak hal, baik itu konsumsi makanan, konsumsi minuman bahkan mengonsumsi barang elektronik, mengenai warga yang mengonsumsi barang elektronik contohnya ketika salah satu warga yang menggunakan gadget yang lebih dari satu, dan masalah akan timbul ketika model baru muncul lalu warga tersebut membelinya. Dampaknya, barang-barang elektronik yang sebelumnya menjadi tidak terakai dan menjadi sampah. Setiap warga negara didunia melakukan hal tersebut, baik di negara berkembang ataupun dinegara maju.
            Negara berkembang yang selalu menjadi tempat sampah elektronik diantaranya adalah Cina. Berikut dijelaskan alur pengolahanya. Sampah elektronik yang masuk ke pelabuhan melalui peti kemas kemudian dikumpulkan ke penampungan barang elektronik bekas. Sampah-sampah elektronik tersebut kemudian dipilah-pilah dan diambil suku cadangnya yang masih bisa digunakan. Para pekerja yang kebanyakan dari golongan ekonomi menengah kebawah bekerja melebur timah, mengambil komponen dari sirkuit-sirkuit dari barang elektronik tanpa menggunakan pelindung khusus. Dari kumpulan suku cadang bekas tersebut, kemudian dirubah menjadi barang elektronik kembali dengan nilai jual yang tinggi, tetapi dengan usia produk yang pendek, kemudian dijual secara ilegal ataupun legal ke negara-negara lainnya. Sedangkan sampah-sampah elektronik yang tidak dapat digunakan kembali dibiarkan menumpuk dan sebagian dibakar untuk mengurangi tumpukan sampah elektronik.
            Jadi di negara cina ini, banyak sekali perusahaan yang memanfaatkan hal tersebut, memberikan tambahan baru pada benda elektronik lama sehingga menjadi terlihat baru,setelah itu barang tersebut jadi layak jual kembali.
Ada hal yang menarik di Denmark tentang pengolahan sampah. Di Negara tersebut teknologi sudah digunakan untuk membantu mengatasi permasalahan sampah, mari saya coba sharing untuk kawan-kawan.

Dansk Retursystem: Sistem Daur Ulang Keren di Denmark 
Dansk Retursystem adalah sebuah nama program sekaligus organisasi non-profit yang berada di bawah Kementrian Lingkungan Hidup Denmark. Artinya segala aktifitas dan program dari Dansk Retursystem didukung oleh regulasi dari Kementrian Lingkungan Denmark dan Departemen Perlindungan Lingkungan Hidup.
Secara terintegrasi Dansk Retursystem menyediakan lebih dari 4000 mesin pengolahan daur ulang otomatis yang ditempatkan di area-area publik seperti toko, swalayan, pusat perbelanjaan dan lainnya. Mesin-mesin yang ada sepintas menyerupai mesin ATM, hanya saja ukurannya lebih besar. Jika Anda dan Andawati sudah terbiasa melakukan setoran uang ke rekening yang ada melalui mesin setoran tunai yang biasanya terdapat di kantor-kantor cabang bank, maka kurang lebih mesin-mesin dari Dansk Retursystem cara kerjanya seperti itu. Hanya saja dalam hal ini yang dipilah atau disortir bukannya uang, melainkan kemasan-kemasan produk bekas pakai seperti botol gelas, botol plastik, dan kaleng. Produsen dari reserve vending machine yang terkenal adalah Tomra.
  Harga mesin produksi Tomra mulai $10,000. Beli banyak dapat diskon.

Selain menyediakan mesin-mesin seukuran ATM, Dansk Retursystem juga menyediakan bangunan infrastruktur yang diberi nama Pantstation. Pantstation memiliki mesin-mesin yang lebih besar untuk menampung penyortiran barang-barang bekas yang ada dalam jumlah yang lebih besar. Jika pada mesin-mesin standar yang diletakan di toko-toko atau swalayan Anda memasukkan semisal botol kemasan bekas satu persatu, maka jika di Pantstation Anda langsung bisa memasukkan sekarung plastik besar yang berisi botol atau kaleng. Dan perlu diketahui semuanya otomatis, tanpa campur tangan manusia, kecuali saat pengambilan tentu dibantu tenaga manusia.
Pantstation yang dapat ditemukan di berbagai lokasi

Alur Kerja dari Sistem Daur Ulang Dansk Retursystem
Cara masyarakat Denmark dan Dansk Retursystem saling terlibat dalam proses daur ulang yang ada sangatlah simpel. Masyarakat yang memiliki sampah berupa botol kemasan kaleng, botol gelas dan botol plastik dapat membawa produk kemasan bekas tersebut ke lokasi dimana tersedia mesin-mesin dari Dansk Retursystem. Selanjutnya tinggal dimasukkan satu persatu kemasan-kemasan bekas tersebut ke dalam mesin yang ada (atau dalam plastik besar jika di Pantstation). Setelah itu mesin akan mensortir kemudian mengkalkulasi secara terkomputerisasi. Jumlah produk kemasan bekas yang Anda setorkan akan tertampil di layar monitor, beserta berapa nilai nominal yang akan Anda terima dalam mata uang Denmark, yaitu krone. Selanjutnya Anda tinggal menekan tombol deposit untuk menghasilkan printout yang nanti dapat ditukarkan dalam bentuk uang melalui loket-loket Dansk Retursystem yang tersedia. Selain itu juga ada satu tombol lagi jika Anda memilih opsi menyumbangkan uang hasil setoran produk kemasan bekas tersebut ke badan-badan sosial seperti Unicef.
Diagram proses sortir produk bekas hingga daur ulang versi sistem dari Tomra

Kita tinggal menyiapkan kemasan-kemasan bekas yang ingin didaur ulang

Satu persatu kemasan-kemasan bekas dimasukkan ke dalam mesin

Setelah dimasukkan, botol gelas/plastik/kaleng dipindai secara otomatis

Mesin daur ulang Dansk Retursystem yang sangat mudah digunakan

Kemasan yang telah disortir melalui mesin diangkut ke pabrik pengolahan

Hasil akhir dari pengolahan di pabrik Dansk Retursystem siap untuk dilebur

Jenis Benda Produk Kemasan yang Diproses
Mesin-mesin dari Dansk Retursystem dapat memproses secara otomatis produk kemasan yang terbuat dari bahan alumium, baja, gelas kaca, dan plastik. Di Denmark, setiap produsen kemasan yang dapat didaur ulang akan menambahkan kode registrasi dan barcode yang dikeluarkan oleh Dansk Retursystem. Ada banyak varian kodenya yang disesuaikan dengan jenis bahan, kharakteristik dan volume kemasan yang ada. Sehingga akan memudahkan mesin-mesin daur ulang yang ada untuk memproses kemasan-kemasan tersebut secara otomatis.
Label registrasi khusus yang tercetak pada kemasan produk


Kode akan dipindai oleh mesin sebagai acuan pengolahan

Berikut ini contoh nilai produk yang didaur ulang Dansk Retursystem:
Kode akan dipindai oleh mesin sebagai acuan pengolahan
Quote:
Berikut ini contoh nilai produk yang didaur ulang Dansk Retursystem:
Pant A – 1,00 krone : Semua botol dan kaleng kapasitas kurang dari 1 liter.
Pant B – 1,50 krone : Semua botol plastik kurang dari 1 liter.
Pant C – 3,00 krone : Semua botol dan kaleng kapasitas 1 liter hingga 20 liter.
1 Denmark Krone setara kurang lebih Rp. 2.100,-.
Kepedulian terhadap lingkungan dalam wujud kesadaran daur ulang produk sudah menjadi gaya hidup di negara Denmark. Ketika di Indonesia produk kemasan yang sudah terpakai dibuang begitu saja di tempat sampah, atau menunggu pengumpul barang rongsokan datang, kalau gak ditanam di dalam tanah. Sedangkan jika di Denmark para warganya terbiasa mengumpulkan botol, kaleng ataupun kemasan produk lainnya untuk didaur ulang melalui jaringan Dansk Retursystem. Tidak hanya peduli dan juga ramah lingkungan, dari produk bekas yang di daur ulang tersebut mereka pun mendapat keuntungan berupa deposit uang.

              Thread Kaskus
              Dansk Retursystem

Tidak ada komentar:

Posting Komentar